Senin, 22 Juni 2015

Jual RPP Akomodasi Perhotelan SMK KTSP Berkarakter

Selamat malam semuanya, Apakah Anda seorang guru di SMK Akomodasi Perhotelan?  Jika ya, Sudahkan Anda menyiapkan RPP dan Silabus untuk tahun ajaran baru? Jika sudah, saya ucapkan Congratulation!, Berarti Anda sudah siap menjalankan tugas di tahun pelajaran baru 2015-2016. RPP dan Silabus adalah sebagian dari Administrasi guru yang wajib Anda siapkan memasuki tahun Ajaran baru, Bukankan suka ada supervisi dari pihak sekolah/yayasan atau akreditasi dari institusi tempat sekolah Anda bernaung, terlebih jika Anda adalah guru yang sudah mendapatkan sertifikasi pendidikan. Bagi guru-guru SMK akomodasi menyiapkan RPP Akomodasi Perhotelan SMK KTSP Berkarakter sangatlah penting, selain untuk kepentingan disi sendiri, juga untuk kebaikan siswa yang Anda ajari.

Tersedia juga: RPP dan Silabus SMK Berkarakter KTSP

Kami menyiapkan RPP Akomodasi Perhotelan SMK KTSP Berkarakter bagi Anda yang mebutuhkan. Kami menyadari bahwa guru tidak semuanya banyak waktu luang, bahkan banyak guru yang pekerjaan sekolahnya tidak selesai di sekolah yang harus di bawah juga ke rumah, sudah barang tentu menyelesaikan menyusun RPP Akomodasi Perhotelan SMK KTSP Berkarakter  akan terabaikan atau tidak sempat membuatnya.



RPP Akomodasi Perhotelan SMK KTSP Berkarakter

Kami menyiapkan RPP Akomodasi Perhotelan SMK KTSP Berkarakter  lengkap dengan Silabusnya. Adapun daftar isinya adalah seperti di bawah ini:
  1. RPP Housekeeping Tamu
  2. RPP Komunikasi Telephone
  3. RPP Komunikasi Tempat Kerja
  4. RPP Membersihkan Area Peralatan
  5. RPP Memelihara Catatan Keuangan
  6. RPP Memproses Reservasi
  7. RPP Memproses Transaksi Keuangan
  8. RPP Menyiapkan Kamar Tamu
  9. RPP MKKP K3LH BLBS MMIP MKK
  10. RPP Pakaian Tamu
  11. RPP Porter
  12. RRP Receptionist

Daftar Silabus:
  1. Silabus Housekeeping Tamu
  2. Silabus Komunikasi Telephone
  3. Silabus Membersihkan Area Peralatan
  4. Silabus Menyiapkan Kamar Tamu
  5. Silabus MKKP K3LH BLBS MMIP MKK
  6. Silabus Pakaian Tamu
  7. Silabus Receptionis Porter
Itulah RPP Akomodasi Perhotelan SMK KTSP Berkarakter yang kami siapkan untuk Anda. Kami bisa mengirimnya melalu CD ke alamat Anda, atau dikirim via email. Silahkan kunjungi rpp-silabus.com untuk keterangan lebih lengkap.

Minggu, 21 Juni 2015

RPP dan Silabus SMK Berkarakter KTSP

Khusus bagi Ibu Bapak yang mengajar di SMK kami sediakan RPP, Silabus dan Perangkat pembelajaran lainnya yang kami sediakan dalam bentuk CD atau bisa dikirim ke email. Dari pada Anda membuat sendiri yang membutuhkan waktu berhari-hari untuk mengetik, mendingan Ibu/Bapak dapatkan dari kami Anda hanya perlu mengeditnya disesuaikan dengan keadaan sekolah Anda.

Dalam paket RPP Silabus SMK Berkarakter ini meliputi
RPP SMK Berkarakter KTSP
Silabus SMK Berkarakter KTSP
KKM SMK Berkarakter KTSP
SKKD SMK Berkarakter KTSP
Pemetaan SMK Berkarakter KTSP
Prota SMK Berkarakter KTSP

Promes SMK Berkarakter KTSP

  1. Mata Pelajaran PAI SMK Berkarakter
  2. Mata Pelajaran PKn SMk Berkarakter
  3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMK Berkarakter
  4. Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMK Berkarakter
  5. Mata Pelajaran Matematika SMK Berkarakter
  6. Mata Pelajaran Fisika SMK Berkarakter
  7. Mata Pelajaran IPA SMK Berkarakter
  8. Mata Pelajaran IPS SMK Berkarakter
  9. Mata Pelajaran Kimia SMK Berkarakter
  10. Mata Pelajaran Seni Budaya SMK Berkarakter
  11. Mata Pelajaran PJOK SMK Berkarakter
  12. Mata Pelajaran Kewirausahaan SMK Berkarakter
  13. Mata Pelajaran KKPI SMK Berkarakter

Kamis, 18 Juni 2015

RPP Silabus Matematika SMP/MTs Berkarakter Kelas VII

Unduh RPP Silabus Matematika SMP/MTs Berkarakter Kelas VII. Kepada postingan kali ini aku mau membagikan sampel RPP Silabus SMP/MTs Berkarakter kelas VII, yg ada Eksplorasi, Elaborasi & Konfirmasi utk para tenaga pendidik. Sample ini diperuntukkan bagi seluruhnya orang yg membutuhkannya terutama bagi pengajar yg kesusahan menyusun RPP & Silabus bersama baik & benar dapat memanfaatkan sample ini buat membuatnya. Oleh sebab itu di inginkan sample ini terkecuali sekedar dicopy saja. Namun di mengganti & disesuaikan bersama keperluan masing-masing. RPP Silabus Matematika SMP/MTs Berkarakter ini sengaja kami menulis per mata pelajaran aja buat tiap tingkat pendidikan agar lebih terfokus & kamu serta gampang buat mendownloadnya. Jikalau kamu mau mendownload utk mata pelajaran lainnya silakan perhatikan di sektor artikel terkait. Buat sarana daya simpan kami tak memanfaatkan ziddu.com seperti yg biasa dipakai blog lain. Kami menaruh file di server mediafire.com, factor ini dikarenakan server mediafire.com lbih serta-merta di akses dari Indonesia maka memudahkan kamu utk mendownloadnya.
Utk kedepannya bakal kami usahakan seluruhnya RPP Silabus SMP/MTs Berkarakter Kelas VIIsedia utk seluruhnya mata pelajaran utk tiap tingkat pendidikannya. Semuanya telah amat sangat tepat sekali utk aktivitas menuntut ilmu mengajar di SMP/MTs. Aku harap bersama adanya sample RPP Silabus Matematika SMP/MTs Berkarakter ini sanggup mempermudah para dalam menjalankan pekerjaan mengajar maka sanggup menolong anak didik mendapati pendidikan yg pass utk berangkat ke sekolah yg lebih tinggi. Juga akan memberikan basik yg bagus buat anak dalam menggali ilmu.
Link Unduh RPP Matematika SMP/MTs Berkarakter Kelas VII
  1. SK-KD Matematika SMP Berkarakter Kelas VII
  2. Pemetaan SK-KD Matematika SMP Berkarakter Kelas VII
  3. Silabus Matematika SMP Berkarakter Kelas VII
  4. RPP Matematika SMP Berkarakter Kelas VII
  5. PROMES Matematika SMP Berkarakter Kelas VII
  6. PROTA Matematika SMP Berkarakter Kelas VII
  7. KKM Matematika SMP Berkarakter Kelas VII

File RPP SMP/MTs Berkarakter Kelas VII ini dibuat dalam wujud Ms Word, namun sudah kami compress bersama winzip. menjadi sesudah kamu unduh mari di extract apalagi dulu sebelum dipakai. Hingga disini postingan aku menyangkut RPP Silabus Berkarakter. Mudah-mudahan berguna Jual RPP KTSP Berkarakter SD, SMP, SMA, SMK

Selasa, 16 Juni 2015

Perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP

Pembatalan aplikasi Kurikulum 2013 berimplikasi kepada aplikasi kembali Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Sejatinya, ke-2 kurikulum mencetuskan kontroversi lantaran dianggap membingungkan.

Berikut ini perbedaan KTSP dan Kurikulum 2013 seperti dirangkum Okezone, Selasa (9/12/2014).

Kompetensi

Terhadap KTSP, Standar Isikan ditentukan lebih-lebih dulu lewat Permendiknas No 22 Th 2006. Sesudah itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) lewat Permendiknas No 23 Thn 2006.

Kepada Kurikulum 2013, SKL ditentukan lebih-lebih dulu, lewat Permendikbud No 54 Th 2013. kemudian baru ditentukan Standar Isikan bebentuk Kerangka Basic Kurikulum yg dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, & 70 Thn 2013.

Tidak Hanya itu, kompetensi peserta didik SMA berlainan dgn peserta didik SMK terhadap KTSP. Sedangkan terhadap Kurikulum 2013, kompetensi antara peserta didik SMA & SMK pula mirip dalam basic wawasan, keterampilan & sikap.

Mata pelajaran

Terhadap KTSP, tiap-tiap mata pelajaran didesain berdiri sendiri bersama kompetensi basic sendiri pun. Pendekatan mata pelajaran berlainan antara satu bersama yg yang lain. Keseluruhan ada sebelas mata pelajaran yg mesti dikuasai peserta didik.

Kepada Kurikulum 2013, seluruh mata pelajaran diajarkan bersama pendekatan yg sama (saintifik). Peserta Didik diajak mengamati, menalar, tanya & coba. Tiap-tiap mata pelajaran saling terkait & saling memberi dukungan seluruh kompetensi pembelajaran seperti sikap, keterampilan & wawasan. Keseluruhan, ada enam sampai tujuh mata pelajaran yg mesti dikuasai peserta didik.

Walaupun begitu, terhadap dasarnya pendekatan saintifik pun telah difungsikan dalam KTSP. Cuma saja, istilah yg dipakai merupakan pendekatan inquiry.

Tidak Hanya itu, mata pelajaran bahasa Indonesia dalam KTSP sejajar dgn mata pelajaran lain & diperlakukan sbg wawasan. Sedangkan dalam Kurikulum 2013, Bahasa Indonesia jadi fasilitas komunikasi & pembawa wawasan. Demikian pula dgn mata pelajaran Technologi Kabar & Komunikasi (TIK).

Proses pembelajaran
Terhadap KTSP, skema tematik diterapkan kepada kelas satu sampai tiga SD. Sedangkan kepada Kurikulum 2013, pola Tematik Terpadu ini diterapkan di kelas satu sampai enam.

Penjurusan
Terhadap KTSP, peserta didik SMA dapat pilih jurusan sekolah sejak kelas XI. Terkecuali itu, penjurusan di SMK serta amat sangat rincian.

Terhadap Kurikulum 2013, tak ada penjurusan bagi pelajar SMA. Peserta Didik mesti menamatkan mata pelajaran wajib, peminatan, antarminat & pendalaman ketertarikan. Kepada SMK, penjurusan tak terlampaui rincian sampai sektor studi. Penjurusan di SMK meliputi pengelompokan peminatan & pendalaman.

PenilaianKepada KTSP, proses penilaian lebih dominan terhadap faktor wawasan. Kepada Kurikulum 2013, penilaian dilakukan dengan cara otentik bersama mengukur seluruh kompetensi sikap, keterampilan, & wawasan berdasarkan proses & hasil.

Ekstrakurikuler
Pramuka tak jadi aktivitas ekstrakurikuler wajib terhadap KTSP. Sebaliknya, pramuka wajib terhadap Kurikulum 2013.

Itulah  perbedaan Kurikulum 2013  dan KTSP yang bisa kami tulis, semoga bisa bermanfaat bagi Anda semua.

Konsep Dasar KTSP

Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP pasal 1, ayat 15) dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Unit Pendidikan (KTSP) yaitu kurikulum operasional yg disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing Unit Pendidikan (UP). Penyusunan KTSP dilakukan oleh unit pendidikan bersama memperhatikan dan beradasarkan standar kompetensi pun kompetensi dasar yg dikembangkan oleh badan standar nasional pendidikan (BSNP).

KTSP disusun dan  dikembangkan beradasarkan Undang-undang No. 20 th 2003 mengenai sistem pendidikan nasional pasal 36 ayat 1), & 2) juga sebagai berikut.
  1. Pengembangan kurikulum mengacu terhadap standar nasional pendidikan buat wujudkan maksud pendidikan nasional
  2. Kurikulum kepada seluruhnya jenjang & tipe pendidikan dikembangkan dgn prinsip diversifikasi serasi bersama unit pandidikan, potensi daerah, & peserta didik.

Beberapa hal yang butuh dipahami dalam kaitannya bersama kurikulum tingkat unit pendidikan (KTSP) yakni juga sebagai berikut :

Konsep Dasar KTSP dikembangkan cocok bersama keadaan unit pendidikan, potensi & karakteristik daerah, pula social budaya warga setempat & siswa.

Sekolah & komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat unit pendidikan & silabusnya berdasarkan kerangka basic kurikulum & standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi Instansi pendidikan kebupaten/kota, & depertemen agama yg bertanggungjawab dibidang pendidkan.
Kurikulum tingkat unit pendidikanm buat tiap-tiap acara studi di perguruan tinggi dikembangkan & ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi bersama mangacu kepada standar nasional pendidikan.

KTSP adalah strategi pengembangan kurikulum utk wujudkan sekolah yg efektif, produktif, & berprestasi. KTSP yaitu paradigma baru pengembangan kurikulum, yg memberikan otonomi luas terhadap tiap-tiap unit pendidikan, & perubahan penduduk dalam rangka mengefektifkan proses belajar-mengajar di sekolah. Otonomi diberikan supaya tiap-tiap unit pendidikan & sekolah mempunyai keleluasaan dalam mengelola sumber daya, sember dana, sumber mencari ilmu & mengalokasikannya pas prioritas keperluan, pun lebih tanggap pada keperluan setempat.

Konsep Dasar KTSP

KTSP yakni sebuah rencana menyangkut pengembangan kurikulum yg diletakkan terhadap posisi yg peling dekat bersama pembelajaran, yaitu sekolah unit pendidikan bersama memberikan otonomi yg lebih agung, di samping menunjukkan sikap tanggap pemerintah kepada tuntutan penduduk serta yaitu fasilitas peningkatan mutu, efesiensi, & pemarataan pendidiakan. KTSP yaitu salah bentuk revormasi pendidikan yg memebrikan otonomi terhadap sekolah & unit pendidikan buat mengembangkan kurikulum pas bersama potensi, tuntutan & kepentingan masing-masing. Otonomi dalam pengembagan kurikulum & pembelajaran adalah potensi bagi sekolah utk meingkatakan kinerja guru & staf sekolah, menawari partisipasi serentak kolompok-kelompok terkait, & meningkatakn pemahaman warga pada, khususnya kurikulum. Kepada sistem KTSP, sekolah mempunyai “full autority and responsibility” dalam menetapkan kurikulum & pembelajaran pas bersama visi & misi & maksud unit pandidikan. Utk wujudkan visi & misi, & maksud tersebut, sekolah dituntut utk mengembangkan standar kompetensi & kompetensi basic kedalam indicator kompetensi, mengembangkan strategi, memastikan prioriotas, mengendalikan pemberdayaan bermacam macam potensi sekolah & lingkungan lebih kurang, pun memeprtanggungjawabkannya kepala penduduk & pemerintah.

Dalam KTSP, pengembangan kurikulum dilakukan oleh guru, kepala sekolah, pun komite sekolah & dewan pendidikan. Tubuh ini ialah dinas yg ditetapkan berdasarkan musyawarah dari petinggi daerah setempbat, komisi pendidikan terhadap dewan peerwakilan rakyat daerah (DPRD), petinggi pendidikan daerah, kepala sekolah, tenaga pendidikan, perwakilan orang lanjut usia peserta didik, & tokoh penduduk. Instansi inilah yg menetapkan segala kebijakan sekolah berdasarkan ketentuan-ketentuan berkaitan yg berlaku. Kemudian komite sekolah butuh merumuskan & memetapkan visi & misi & maksud sekolah dgn bermacam implikasinya pada program-program gerakan operasional utk mencapai maksud sekolah.

Demikian Konsep Dasar KTSP dalam penyusunannya. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih

Belajar Butuh Motivasi dan Dukungan

Cara meningkatkan motivasi belajar siswa sebenarnya tidaklah susah. Peserta Didik cuma memerlukan motivasi yg tinggi buat tetap bersemangat dalam menuntut ilmu maka dapat meningkatkan motivasi menuntut ilmu & memperoleh hasil yg maksimal.

Dulu, dengan cara apa trick supaya dapat meningkatkan motivasi mencari ilmu peserta didik? Trick ini teramat digunakan terutama utk para pengajar atau guru yang merupakan tenaga pendidik peserta didik. Dikarenakan tidak dengan motivasi mereka bakal bosan menggali ilmu. dapat juga mereka mempelajari dalam kondisi terpaksa menjadi bakal baik sekali seandainya mereka mempunyai motivasi dalam menuntut ilmu.

Pengajar mesti mempunyai kekuatan dalam memotivasi siswanya. Menjadi, tidak cuma suatu ilmu tentu yg mereka ajarkan. Dikarenakan suatu ilmu tak ada gunanya seandainya siswanya sendiri tak ada niat utk memahami & mengaplikasikan ilmu tersebut. Itu cuma berlangsung jikalau peserta didik tersebut miliki motivasi.

Berikut merupakan trik meningkatkan motivasi menggali ilmu bagi peserta didik supaya senantiasa bersemangat dalam mempelajari.
Trik Meningkatkan Motivasi Mempelajari Peserta Didik
1.Berikan Penilaian bersama angka

Berilah angka-angka sbg penilaian peserta didik. Contohnya dalam menguasai bahan pelajaran atau dalam ujian. Ini ialah suatu penghargaan bagi peserta didik. Bersama diberikan penilaian angka mereka merasa lebih dihargai maka dapat lebih termotivasi dalam menggali ilmu. Yg butuh diperhatikan bagi pengajar yakni bahwa penilaian tersebut bukanlah hasil akhir, itu cuma satu buah angka sementara dikarenakan terkadang nilai belum mampu menggambarkan hasil yg nyata.
2.trik meningkatkan motivasi mempelajari peserta didik ke-2 merupakan berikan hadiah

Berilah mereka hadiah seandainya nilai mereka tinggi. Contohnya kalau kamu ialah seseorang guru di mana kamu juga sebagai wali kelasnya. Dengan Cara pribadi kamu dapat memberikan hadiah buat peserta didik yg mendapati ranking kelas. Menjadi, terkecuali mereka mendapati hadiah yg barangkali mereka terima dari pihak sekolah dengan cara umum serta hadiah dari kamu dengan cara pribadi.
3.Mengadakan Kejuaraan

Sekali-kali adakan serta turnamen. Tak mesti kejuaraan gede dalam suatu sekolah. Ini serta sanggup dilakukan dalam kelas mungil tidak dengan mesti dalam skala gede. Tetapi, butuh diingat pun, pertandingan mesti memang lah positif & tak memunculkan perpecahan.
4. Berikan Ulangan

Berilah ulangan dengan cara berkala. Para peserta didik dapat giat menggali ilmu jikalau mengetahui bakal diadakan ulangan. Tapi ulangan jangan sampai terlampaui tidak jarang dilakukan dikarenakan bakal menjemukan & dapat menjadi tradisi belaka.
5. Mengetahui Hasil

Bagikan hasil dari ulangan tersebut. Mengetahui hasil mencari ilmu dapat dijadikan sbg media motivasi mencari ilmu anak. Dgn mengetahui hasil belajarnya, peserta didik dapat terdorong buat mencari ilmu lebih giat. Lebih-lebih apabila hasil mempelajari itu mengalami kemajuan, peserta didik tentu bakal mengupayakan mempertahankannya atau bahkan termotivasi utk akan meningkatkannya.
6. Berikan Pujian

Berilah mereka pujian. Kamu pun jangan sampai pilih-pilih dalam memberikan ujian. Sebab tak mesti peserta didik yg pintar yg mesti mendapati pujian dari kamu. Kamu bahkan dapat memuji peserta didik yang lain bila kamu ingin. Pujian berarti yaitu satu buah penghargaan pula bagi peserta didik. Mereka dapat tahu apabila mereka sudah jalankan elemen benar maka bakal mereka melaksanakan lagi.
7. Memberikan Hukuman

Ada peserta didik yg berbuat kesalahan? Berilah hukuman. Hukuman dapat diberikan terhadap peserta didik yg berbuat kesalahan diwaktu proses menggali ilmu mengajar. Hukuman ini diberikan bersama maksud biar peserta didik tersebut ingin tukar diri & berupaya memacu motivasi belajarnya. Pasti saja wujud hukuman yg diberikan yakni hukuman yg sifatnya membina.

Itulah sekian banyak tata cara meningkatkan motivasi menggali ilmu peserta didik. Apakah kamu punyai pernyataan lain?Silakan saja kamu berbagi! Mudah-mudahan berguna & terima kasih sudah membaca artikel trik meningkatkan motivasi mencari ilmu peserta didik.

Minggu, 14 Juni 2015

Landasan Hukum Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum pendidikan yang disusun tahun 2006 dan diberlakukan tahun 2007.

LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN KTSP

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pasal 36 ayat (1) :’Pengembangan Kurikulum dilakukan dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.”

Pasal 36 ayat (2) :” Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi, sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik.”

Pasal 38 ayat (2) :” Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan Komite Sekolah/Madrasah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau kantor Departemen Agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar, dan provinsi untuk pendidikan menenga

Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Pasal 1 ayat (15) ;” Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

Pasal 6 ayat (1) :” Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :
  • Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
  • Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan akhlak mulia.
  • Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Kelompok mata pelajaran estetika.
  • Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Pasal 6 ayat (4) :” Setiap kelompok mata pelajaran (KMP) dilaksanakan secara holistik sehingga pembelajaran masing-masing kelompok mata pelajaran mempengaruhi pemahaman dan/atau penghayatan peserta didik.

Pasal 6 ayat (5) :” Semua kelompok mata pelajaran sama pentingnya dalam menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah.

Pasal 6 ayat (6) :” Kurikullum dan silabus SD/MI/SDLB/PAKET A, atau bentuk lain yang sederajat, menekankan pentingnya kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis, kecakapan berhitung, serta kemampuan berkomunikasi.

Pasal 8 ayat (1) :” Kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi pada setiap tingat dan/atau semester sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. à SK/KD

Pasal 13 dan 14 menekankan bahwa Kurikulum SMP/MTs./SMPLB/SMA/MA/SMALB :

        dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup.

        Dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal.

Pasal 16 ayat (1) :” Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP.

Pasal 17 ayat (1) ;” Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan……. dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik.

Pasal 17 ayat (2) :” Sekolah dan komite Sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan dan silabusnya berdasarkan Kerangka dasar kurikulum dan Standar kompetensi lulusan, di bawah supervisi Dinas Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan untuk SD,SMP,SMA dan SMK ; dan departemen yang menangani urusan pemerintah di bidang agama untuk MI,MTs., MA dan MAK.

Peraturan Mendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar isi.

Peraturan Mendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan.

Peraturan Mendiknas RI Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Mendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar isi, dan Peraturan Mendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kelulusan Tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah

Itulah Landasan Hukum Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menjadi acuan berjalannya dan diterapkan kurikulum KTSP tersebut.

Mengenalkan Kebiasaan Belajar yang Baik pada Anak

Banyak guru pada umumnya memberi tip untuk murid bagaimana cara belajar yang baik. Namun untuk menanamkan dan mengembangkan belajar sebagai kebiasaan yang baik sangatlah sulit. Guru tidak bisa selalu memaksa murid untuk menjadikan belajar yang baik  sebagai kebiasaan yang harus mereka lakukan sehari-hari. Apalagi bila murid sudah ada di rumah mereka.

Mengenalkan Kebiasaan Belajar yang Baik pada Anak

Untuk menanamkan kebiasaan belajar yang baik selalu perlu adanya diskusi antara guru dengan murid. Tentu saja, diskusi ini untuk menyelesaikan tiap langkah yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu tugas sekolah agar murid terpancing untuk selalu kritis dan mengemukakan pendapatnya. Dengan sendirinya semangat belajar yang baik akan terbentuk.
Guru juga dapat melakukan penelitian dan observasi dengan murid di lapangan. Sehingga belajar tidak melulu dilakukan di dalam kelas. Setelah dilakukan penelitian, murid mencatat apa saja yang telah mereka pelajari dari penelitian mereka. Ini dapat menjadikan proses belajar lebih menarik dan tidak membosankan. Terlebih dahulu guru harus mengenal arti karakter dan mekanismenya, karena setiap anak memiliki karakter yang berbeda pada masing-masing anak. Dengan mengenal karakter mereka kebiasaan belajar yang baik akan mudah di tanamkan pada mereka.


Rabu, 10 Juni 2015

Definisi Karakter dan Mekanisme Pembentukannya

Jika Anda bertanya Karakter itu apa? Definisi Karakter - Menurut bahasa, karakter yakni tingkah laku atau etika. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter yaitu suatu system keyakinan & etika yg mengarahkan aksi satu orang individu. Lantaran itu, kalau wawasan berkaitan karakter seorang itu akan didapati, sehingga akan ketahuan serta gimana individu tersebut dapat bersikap buat kondisi-kondisi tertentu. Diliat dari sisi pengertian, nyata-nyatanya karakter & akhlak tak mempunyai perbedaan yg signifikan. Keduanya didefinisikan yang merupakan satu buah perbuatan yg berlangsung tidak dengan ada lagi pemikiran lagi lantaran telah tertanam dalam pikiran, & bersama kata lain, keduanya bisa dinamakan dgn rutinitas.
Definisi Karakter dan Mekanisme Pembentukannya

Mekanisme Pembentukan Karakter

1. Unsur dalam Pembentukan Karakter

Unsur terpenting dalam pembentukan karakter yaitu pikiran sebab pikiran, yg di dalamnya terdapat seluruhnya acara yg terbentuk dari pengalaman hidupnya, yakni pelopor segalanya.2 Acara ini selanjutnya menempa system kepercayaan yg hasilnya akan menempa pola berpikirnya yg sanggup mempengaruhi perilakunya. Kalau acara yg tertanam tersebut serasi dgn prinsip-prinsip kebenaran universal, sehingga perilakunya berlangsung selaras bersama hukum alam. Akhirnya, tabiat tersebut mengambil ketenangan & kebahagiaan. Sebaliknya, jikalau acara tersebut bertentangan dgn prinsip-prinsip hukum universal, sehingga perilakunya mengambil kerusakan & membuahkan penderitaan. Oleh lantaran itu, pikiran mesti memperoleh perhatian serius.

Berkaitan pikiran, Joseph Murphy menyampaikan bahwa di dalam diri manusia terdapat satu pikiran yg mempunyai ciri yg tidak sama. Buat membedakan ciri tersebut, sehingga istilahnya disebut bersama pikiran sadar (conscious mind) atau pikiran objektif & pikiran bawah sadar (subconscious mind) atau pikiran subjektif.3 Penjelasan Adi W. Gunawan tentang fungsi dari pikiran sadar & bawah sadar menarik utk dikutip.

Pikiran sadar yg dengan cara fisik terletak di sektor korteks otak bersifat logis & analisis bersama mempunyai pengaruh se gede 12 prosen dari kekuatan otak. Sedangkan pikiran bawah sadar dengan cara fisik terletak di medulla oblongata yg telah terbentuk dikala masihlah di dalam kandungan. Lantaran itu, dikala bayi yg dilahirkan menangis, bayi tersebut dapat slow di dekapan ibunya dikarenakan beliau telah merasa tak asing lagi dgn detak jantung ibunya. Pikiran bawah sadar bersifat netral & sugestif.4

Utk mendalami trik kerja pikiran, kita butuh tahu bahwa pikiran sadar (conscious) merupakan pikiran objektif yg berhubungan dgn objek luar dgn memakai panca indra sbg fasilitas & sifat pikiran sadar ini yakni menalar. Sedangkan pikiran bawah sadar (subsconscious) yaitu pikiran subjektif yg berisi emosi juga memori, bersifat irasional, tak menalar, & tak sanggup membantah. Kerja pikiran bawah sadar jadi teramat optimal kala kerja pikiran sadar makin minimal.5

Pikiran sadar & bawah sadar tetap berinteraksi. Pikiran bawah sadar dapat menjalankan apa yg sudah dikesankan kepadanya lewat system kepercayaan yg lahir dari hasil ringkasan nalar dari pikiran sadar pada objek luar yg diamatinya. Sebab, pikiran bawah sadar bakal tetap mengikuti kesan dari pikiran sadar, sehingga pikiran sadar diibaratkan seperti nahkoda sedangkan pikiran bawah sadar diibaratkan seperti awak kapal yg siap menjalankan perintah, terlepas perintah itu benar atau salah. Di sini, pikiran sadar dapat berperan yang merupakan penjaga utk melindungi pikiran bawah sadar dari pengaruh objek luar.

Kita ambil satu buah sample. Seandainya fasilitas musim memberitakan bahwa Indonesia makin terpuruk, sehingga info ini mampu menciptakan seorang merasa depresi lantaran sesudah mendengar & menonton informasi tersebut, dirinya menalar berdasarkan kepercayaan yg dipegang seperti berikut ini, “Kalau Indonesia terpuruk, rakyat menjadi terpuruk. Aku ialah rakyat Indonesia, menjadi kala Indonesia terpuruk, sehingga aku pula terpuruk.” Dari sini, kesan yg diperoleh dari hasil penalaran di pikiran sadar merupakan kesan ketidakberdayaan yg berakibat pada rasa putus asa. Hasilnya rasa ketidakberdayaan tersebut dapat menimbulkan tabiat destruktif, bahkan dapat mendorong terhadap tindak kriminal seperti pencurian dgn beralasan buat sanggup bersi kukuh hidup. Tapi, lewat pikiran sadar pun, kepercayaan tersebut akan dirubah utk memberikan kesan tidak serupa dgn meneruskan sample kalimat berikut ini, “...namun saya punyai tidak sedikit kawan kerja beberapa orang tajir yg siap membantuku.” Nah, trick berpikir semacam ini dapat memberikan kesan keberdayaan maka kesan ini bisa memberikan angan-angan & dapat meningkatkan rasa yakin diri.

Bersama mendalami trick kerja pikiran tersebut, kita mendalami bahwa pengendalian pikiran jadi amat sangat mutlak. Dgn kapabilitas kita dalam mengendalikan pikiran ke arah kebaikan, kita dapat enteng memperoleh apa yg kita inginkan, adalah kebahagiaan. Sebaliknya, seandainya pikiran kita lepas kendali maka terfokus terhadap keburukan & kriminil, sehingga kita dapat tetap memperoleh penderitaan-penderitaan, disadari ataupun tak.

2. Proses Pembentukan Karakter

Sebelum penulis menyambung pembahasan, silakan kita kaji ilustrasi berikut ini.. Di dalam satu buah tempat, terdapat satu orang bayi, & dua orang dewasa. Mereka duduk dalam posisi melingkar. Selanjutnya masuk satu orang lain yg mengambil kotak agung berwarna putih ke arah mereka. Sesudah meletakkan kotak tersebut di tengah-tengah mereka, orang tersebut serentak terhubung tutupnya supaya ke luar isinya. Apa yg berlangsung...? nyata-nyatanya sesudah di buka, kelihatan ada tiga ular kobra berwarna hitam & akbar yg ke luar dari kotak tersebut. Serentak saja, salah seseorang dari mereka lari ketakutan, sedangkan yg yang lain justru berani mendekat utk memegang ular supaya tak membahayakan, &, pasti saja, si bayi yg ada di dekatnya masih tak memperlihatkan respon apa-apa kepada ular.

Nah, demikian serta bersama kehidupan manusia di dunia ini. Kita seluruh dihadapkan dgn permasalahan yg sama, yakni kehidupan duniawi. Dapat tapi respon yg kita memberi pada permasalahan tersebut berbeda-beda. Di antara kita, ada yg hidup penuh semangat, sedangkan yg yang lain hidup penuh enggan & putus asa. Di antara kita serta ada yg hidup bersama keluarga yg damai & slow, sedangkan di antara kita pula ada yg hidup dgn keadaan keluarga yg berantakan. Di antara kita pula ada yg hidup dgn perasaan bahagia & ceria, sedangkan lainnya hidup bersama penuh penderitaan & keluhan. Padahal kita seluruh bertolak dari keadaan yg sama, yakni keadaan diwaktu tetap mungil yg penuh semangat, ceria, bahagia, & tak ada rasa takut atau pula rasa sedih.

Pertanyaannya yg mau diajukan di sini yaitu “Mengapa utk permasalahan yg sama, adalah kehidupan duniawi, kita membawa respon yg berbeda-beda?” jawabannya karena oleh kesan yg tidak sama & kesan tersebut dihasilkan dari pola pikir & kepercayaan yg tidak serupa berkenaan objek tersebut. Buat lebih terang, berikut penjelasannya.

Dengan Cara alami, sejak lahir hingga berumur tiga thn, atau kemungkinan sampai lebih kurang lima th, kebolehan menalar seseorang anak belum tumbuh maka pikiran bawah sadar (subconscious mind) tetap terbuka & menerima apa saja berita & stimulus yg dimasukkan ke dalamnya tidak dengan ada penyeleksian, mulai sejak dari ortu & lingkungan keluarga.6 Dari mereka itulah, pondasi awal terbentuknya karakter telah terbangun. Pondasi tersebut yaitu kepercayaan tertentu & ide diri. Jikalau sejak mungil ke-2 ortu senantiasa bertengkar dulu bercerai, sehingga satu orang anak sanggup membawa rangkuman sendiri bahwa perkawinan itu penderitaan. Tapi, kalau ke-2 ortu senantiasa menunjukkan rasa saling menghormati dgn wujud komunikasi yg akrab sehingga anak dapat menyimpulkan nyata-nyatanya pernikahan itu indah. Seluruh ini bakal berdampak saat telah tumbuh dewasa.

Seterusnya, seluruhnya pengalaman hidup yg berasal dari lingkungan kerabat, sekolah, tv, internet, buku, majalah, & bermacam sumber yang lain menambah wawasan yg dapat mengantarkan satu orang mempunyai kebolehan yg makin gede utk sanggup menganalisis & menalar objek luar. Sejak Mulai dari sinilah, peran pikiran sadar (conscious) jadi makin dominan. Seiring perjalanan disaat, sehingga penyaringan pada berita yg masuk lewat pikiran sadar jadi lebih ketat maka tak sembarang info yg masuk lewat panca indera bakal enteng & cepat di terima oleh pikiran bawah sadar.

Makin tidak sedikit info yg di terima & makin matang system kepercayaan & pola pikir yg terbentuk, sehingga makin terang perbuatan, kebiasan, & karakter unik dari masing-masing individu. Dgn kata lain, tiap-tiap individu hasilnya mempunyai system kepercayaan (belief sistem), citra diri (self-image), & rutinitas(habit) yg unik. Seandainya system kepercayaannya benar & selaras, karakternya baik, & ide dia bagus, sehingga kehidupannya bakal konsisten baik & makin membahagiakan. Sebaliknya, kalau system kepercayaannya tak selaras, karakternya tak baik, & rencana ia tidak baik, sehingga kehidupannya bakal dipenuhi tidak sedikit permasalahan & penderitaan.

Kita ambil satu buah sampel. Dikala masihlah mungil, biasanya dari anak-anak mempunyai ide diri yg bagus. Mereka ceria, semangat, & berani. ga ada rasa takut & tak ada rasa sedih. Mereka senantiasa merasa bahwa dia dapat melaksanakan beberapa hal. Lantaran itu, mereka mendapati beberapa perihal. Kita sanggup menyaksikan diwaktu mereka menggali ilmu berlangsung & jatuh, mereka dapat bangkit lagi, jatuh lagi, bangkit lagi, hingga hasilnya mereka sanggup berlangsung seperti kita.

Dapat tapi, saat mereka sudah memasuki sekolah, mereka mengalami tidak sedikit perubahan menyangkut ide diri mereka. Di antara mereka bisa saja merasa bahwa beliau bodoh. Hasilnya mereka putus asa. Kepercayaan ini makin diperkuat lagi sesudah mengetahui bahwa nilai yg didapatkannya berada dibawah kebanyakan & orangtua mereka pun menyampaikan bahwa mereka benar-benar merupakan anak-anak yg bodoh. Pasti saja, efek negatif dari gagasan diri yg jelek ini dapat menciptakan mereka merasa kurang yakin diri & susah buat berkembang di nanti selanjutnya hri.

Padahal, apabila dikaji lebih lanjut, kita sanggup menemukan tidak sedikit penjelasan kenapa mereka memperoleh nilai dibawah biasanya. Bisa Saja, proses pembelajaran bertentangan bersama jenis anak, atau pengajar yg kurang menarik, atau barangkali keadaan menuntut ilmu yg kurang mensupport. Dgn kata lain, kepada hakikatnya, anak-anak itu pintar namun dikarenakan keadaan yg memberikan kesan mereka bodoh, sehingga mereka meyakini ia bodoh. Inilah rencana diri yg jelek.

Sampel yg yang lain, mayoritas saat tetap kanak-kanak, mereka terus ceria meskipun keadaan ekonomi keluarganya rendah. Tetapi seiring perjalanan diwaktu, anak tersebut barangkali tidak jarang menyaksikan sinetron yg menayangkan bahwa keadaan orang miskin senantiasa lemah & mengalami tidak sedikit penderitaan dari orang tajir. Hasilnya, anak ini memegang kepercayaan bahwa orang miskin itu menderita & tak berdaya & orang tajir itu jahat. Selagi kepercayaan ini dipegang, sehingga diwaktu dewasa, anak ini dapat susah jadi orang yg kuat dengan cara ekonomi, lantaran kemauan utk jadi tajir tidak searah dgn keyakinannya yg menyebut bahwa orang tajir itu jahat. Kepercayaan ini cuma bakal melahirkan tabiat yg gampang berkeluh kesah & menutup diri buat bekerja sama-sama bersama mereka yg dirasa lebih tajir.

Kita juga bisa mengenal karakter anak melalui goglongan darah mereka. Setiap golongan darah memiliki karakter masing-masing.

Senin, 08 Juni 2015

Cara Pembentukan Karakter Siswa

Di satu hari seorang anak cowok sedang memperhatikan suatu kepompong, eh nyatanya di dalamnya ada kupu-kupu yg sedang berjuang utk melepaskan diri dari dalam kepompong. Kayaknya demikian susahnya, setelah itu si anak laki laki tersebut merasa kasihan terhadap kupu-kupu itu & berpikir trik utk menunjang si kupu-kupu supaya mampu ke luar bersama enteng. Hasilnya si anak cowok tadi menemukan rencana & langsung membawa gunting & menolong memotong kepompong biar kupu-kupu mampu cepat ke luar dr sana. Alangkah menyukai & leganya si anak laki laki tersebut.Tapi apa yg berjalan? Si kupu-kupu benar-benar dapat ke luar dari sana. Namun kupu-kupu tersebut tak sanggup terbang, cuma akan merayap. Apa sebabnya?

Nyata-nyatanya bagi seekor kupu-kupu yg sedang berjuang dari kepompongnya tersebut, yg mana kepada waktu ia mengerahkan seluruhnya tenaganya, ada sebuah cairan didalam tubuhnya yg mengalir bersama kuat ke semua tubuhnya yg menciptakan sayapnya sanggup mengembang maka dirinya akan terbang, namun lantaran tak ada lagi perjuangan tersebut sehingga sayapnya tak akan mengembang maka jadilah dia seekor kupu-kupu yg cuma bisa merayap.

Itulah potret singkat menyangkut pembentukan karakter, dapat terasa terang dgn mendalami sample kupu-kupu tersebut. Amat Sering orang tua & guru, lupa bakal aspek ini. Sanggup saja mereka tak ingin repot, atau kasihan terhadap anak. Kadangkala Good Intention atau niat baik kita belum pasti membuahkan sesuatu yg baik. layaknya terhadap diwaktu kita mengajar anak kita. Kadangkala kita tidak jarang menopang mereka dikarenakan kasihan atau rasa sayang, namun sebenarnya malah menciptakan mereka tak mandiri. Menciptakan potensi dalam ia tak berkembang. Memandulkan kreativitasnya, lantaran kita tak tega menyaksikan mereka mengalami kesusahan, yg sebenarnya seandainya mereka sukses melewatinya justru jadi kuat dan berkarakter.

Ada satu anekdot yg tidak jarang aku sampaikan kepada sahabat aku, maupun peserta seminar. Enak mana makan mie instant dgn mie goreng seafood? Kebanyakan mereka yg gemar mie tentu tahu seandainya mie goreng seafood jauh lebih enak dari mie goreng instant yg cuma sanggup dimasak tak kurang dari 3 menit. Apa yg membedakan enak atau tidaknya dari masakan mie tersebut? Prosesnya!

Sama halnya bagi pembentukan karakter seseorang anak, benar-benar perlu ketika & komitmen dari orang tua & sekolah atau guru (seandainya memprioritaskan aspek ini) utk membina anak jadi pribadi yg berkarakter. Perlu upaya, saat & cinta dari lingkungan sbg ruangan beliau bertumbuh, cinta disini janganlah disalah artikan memanjakan. Kalau kita tunduk bersama proses ini sehingga dampaknya bukan ke anak kita, pada kitapun berdampak positif, paling tak karakter sabar, toleransi, sanggup mendalami masalah dari sisi pandang yg tidak serupa, patuh aturan & mempunyai integritas (ucapan & perbuatan sama) terpancar di diri kita sbg orang tua maupun guru. Hebatnya, proses ini mengerjakan tugas baik bagi ortu, guru & anak bila kita komitmen kepada proses pembentukan karakter.

Baca juga : Mengenal Karakter Anak Berdasarkan Golongan Darah


Kepada awal pembentukan karakter tidak sedikit orang tua & guru tanya berkenaan gimana mendisiplinkan anak. Ada 6 proses patuh aturan yg kami bagikan lewat ebook cuma-cuma 6 Trik Mendisiplinkan Anak, bagi kamu yg belum mempunyai ebook ini silakan di unduh free disini.

Nah, apakah patuh aturan saja lumayan? Gimana dgn proses mencetak karakter yg lain? Kepada 06 Agustus 2012, kami dapat menerbitkan buku 7 hari Menempa Karakter Anak. Di buku ini dapat diungkap hal-hal yg teramat jarang didapati oleh para orang tua & guru, berkaitan gimana membina anak supaya tumbuh bahagia & berkarakter. Di Samping itu bukan cuma anak namun buku ini pun memberikan pengarahan bagi ortu & guru supaya sadar mencetak karakter mereka dengan cara mandiri.

Kembali ke pembentukan karakter, ingat segala sesuatu perlu proses. Ingin menjadi buruk pula perlu proses. Anak yg nakal itu pun anak yg patuh aturan lho. Tak yakin? Beliau patuh aturan buat bersikap nakal. Beliau tak ingin mandi serasi ketika, bangun pagi senantiasa telat, senantiasa terus buat tak mengerjakan pekerjaan & wajib tak memanfaatkan seragam kumplit.

Ada satu kunci buat menanamkan rutinitas, ada hukumnya & hukum itu bernama hukum 21 hari, dalam pembentukan karakter erat kaitannya dgn membuat adat yg baru yg positif. & rutinitas bakal tertanam kuat dalam pikiran manusia sesudah diulang tiap-tiap hari sewaktu 21 hari . Contohnya Kamu biasakan anak sehabis bangun tidur buat membersihkan ruang tidurnya, barangkali Kamu bakal senantiasa mengingatkan & memantau dgn kasih sayang (wajib, dgn kasih sayang) sewaktu 21 hari. Namun sesudah melalui 21 hari sehingga rutinitas itu dapat terbentuk bersama automatic. Nah, sekarang adat positif apa yg hendak kamu tanamkan terhadap anak, pasangan & diri Kamu? Kamu telah tahu caranya & tinggal jalankan saja. Berhasil dalam karakter yg konsisten diperbarui.