Senin, 08 Juni 2015

Cara Pembentukan Karakter Siswa

Di satu hari seorang anak cowok sedang memperhatikan suatu kepompong, eh nyatanya di dalamnya ada kupu-kupu yg sedang berjuang utk melepaskan diri dari dalam kepompong. Kayaknya demikian susahnya, setelah itu si anak laki laki tersebut merasa kasihan terhadap kupu-kupu itu & berpikir trik utk menunjang si kupu-kupu supaya mampu ke luar bersama enteng. Hasilnya si anak cowok tadi menemukan rencana & langsung membawa gunting & menolong memotong kepompong biar kupu-kupu mampu cepat ke luar dr sana. Alangkah menyukai & leganya si anak laki laki tersebut.Tapi apa yg berjalan? Si kupu-kupu benar-benar dapat ke luar dari sana. Namun kupu-kupu tersebut tak sanggup terbang, cuma akan merayap. Apa sebabnya?

Nyata-nyatanya bagi seekor kupu-kupu yg sedang berjuang dari kepompongnya tersebut, yg mana kepada waktu ia mengerahkan seluruhnya tenaganya, ada sebuah cairan didalam tubuhnya yg mengalir bersama kuat ke semua tubuhnya yg menciptakan sayapnya sanggup mengembang maka dirinya akan terbang, namun lantaran tak ada lagi perjuangan tersebut sehingga sayapnya tak akan mengembang maka jadilah dia seekor kupu-kupu yg cuma bisa merayap.

Itulah potret singkat menyangkut pembentukan karakter, dapat terasa terang dgn mendalami sample kupu-kupu tersebut. Amat Sering orang tua & guru, lupa bakal aspek ini. Sanggup saja mereka tak ingin repot, atau kasihan terhadap anak. Kadangkala Good Intention atau niat baik kita belum pasti membuahkan sesuatu yg baik. layaknya terhadap diwaktu kita mengajar anak kita. Kadangkala kita tidak jarang menopang mereka dikarenakan kasihan atau rasa sayang, namun sebenarnya malah menciptakan mereka tak mandiri. Menciptakan potensi dalam ia tak berkembang. Memandulkan kreativitasnya, lantaran kita tak tega menyaksikan mereka mengalami kesusahan, yg sebenarnya seandainya mereka sukses melewatinya justru jadi kuat dan berkarakter.

Ada satu anekdot yg tidak jarang aku sampaikan kepada sahabat aku, maupun peserta seminar. Enak mana makan mie instant dgn mie goreng seafood? Kebanyakan mereka yg gemar mie tentu tahu seandainya mie goreng seafood jauh lebih enak dari mie goreng instant yg cuma sanggup dimasak tak kurang dari 3 menit. Apa yg membedakan enak atau tidaknya dari masakan mie tersebut? Prosesnya!

Sama halnya bagi pembentukan karakter seseorang anak, benar-benar perlu ketika & komitmen dari orang tua & sekolah atau guru (seandainya memprioritaskan aspek ini) utk membina anak jadi pribadi yg berkarakter. Perlu upaya, saat & cinta dari lingkungan sbg ruangan beliau bertumbuh, cinta disini janganlah disalah artikan memanjakan. Kalau kita tunduk bersama proses ini sehingga dampaknya bukan ke anak kita, pada kitapun berdampak positif, paling tak karakter sabar, toleransi, sanggup mendalami masalah dari sisi pandang yg tidak serupa, patuh aturan & mempunyai integritas (ucapan & perbuatan sama) terpancar di diri kita sbg orang tua maupun guru. Hebatnya, proses ini mengerjakan tugas baik bagi ortu, guru & anak bila kita komitmen kepada proses pembentukan karakter.

Baca juga : Mengenal Karakter Anak Berdasarkan Golongan Darah


Kepada awal pembentukan karakter tidak sedikit orang tua & guru tanya berkenaan gimana mendisiplinkan anak. Ada 6 proses patuh aturan yg kami bagikan lewat ebook cuma-cuma 6 Trik Mendisiplinkan Anak, bagi kamu yg belum mempunyai ebook ini silakan di unduh free disini.

Nah, apakah patuh aturan saja lumayan? Gimana dgn proses mencetak karakter yg lain? Kepada 06 Agustus 2012, kami dapat menerbitkan buku 7 hari Menempa Karakter Anak. Di buku ini dapat diungkap hal-hal yg teramat jarang didapati oleh para orang tua & guru, berkaitan gimana membina anak supaya tumbuh bahagia & berkarakter. Di Samping itu bukan cuma anak namun buku ini pun memberikan pengarahan bagi ortu & guru supaya sadar mencetak karakter mereka dengan cara mandiri.

Kembali ke pembentukan karakter, ingat segala sesuatu perlu proses. Ingin menjadi buruk pula perlu proses. Anak yg nakal itu pun anak yg patuh aturan lho. Tak yakin? Beliau patuh aturan buat bersikap nakal. Beliau tak ingin mandi serasi ketika, bangun pagi senantiasa telat, senantiasa terus buat tak mengerjakan pekerjaan & wajib tak memanfaatkan seragam kumplit.

Ada satu kunci buat menanamkan rutinitas, ada hukumnya & hukum itu bernama hukum 21 hari, dalam pembentukan karakter erat kaitannya dgn membuat adat yg baru yg positif. & rutinitas bakal tertanam kuat dalam pikiran manusia sesudah diulang tiap-tiap hari sewaktu 21 hari . Contohnya Kamu biasakan anak sehabis bangun tidur buat membersihkan ruang tidurnya, barangkali Kamu bakal senantiasa mengingatkan & memantau dgn kasih sayang (wajib, dgn kasih sayang) sewaktu 21 hari. Namun sesudah melalui 21 hari sehingga rutinitas itu dapat terbentuk bersama automatic. Nah, sekarang adat positif apa yg hendak kamu tanamkan terhadap anak, pasangan & diri Kamu? Kamu telah tahu caranya & tinggal jalankan saja. Berhasil dalam karakter yg konsisten diperbarui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar